Kamis, 15 Mei 2014

Proses Komunikasi



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi dalam bahasa inggris disebut dengan communication, berasal dari kata communicatio atau berasal dari kata communis yang berarti sama atau sama maknanya atau pengertian bersama, dengan maksud untuk mengubah pikiran, sikap, perilaku, penerima dan melaksanakan apa yang diinginkan oleh komunikator.
Dalam garis besarnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan menjadi lebih baik apabila diantara keduanya saling pengertian, yaitu jika kedua belah pihak atanra pengirim dan penerima dapat saling memahami.
Hal ini tidak akan berarti jika kedua belah pihak harus menyetujui dalam suatu gagasan tersebut, yang terpenting adalah diantara kedua belah pihak saling memahami gagasan tersebut.Hal seperti inilah yang dapat dikatakan sebagai komunikasi yang baik (komunikatif).[1]
Salah satu persoalan didalam member pengertian komunikasi yakni banyaknya definisi yang telah dibuat oleh para pakar menurut bidang ilmunya.Hal ini disebabkan karena banyaknya disiplin ilmu yang telah memberi masukan terhadap perkembangan ilmu komunikasi, misalnya, psikologi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, ilmu elektronika, dan lain-lain.
Carl I. Hovland dari Universitas Yale misalnya mempelajari komunikasi dalam hubungannya dengan perubahan sikap manusia.Carles E. Osgood di Universitas Illinois mempelajari studi empiric arti pesan[2]. Paul F. Lazarsfeld dengan teman-temannya di universitas Columbia mempelajari komunikasi antar pribadi (personal) dalam kaitannya komunikasi massa
Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latincommunis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa latincommunico yang artinya membagi.
Sebuah definisi singkat dibuat Harold D. Lasswell bahwa cara ynag tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya.”
Jadi komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.[3]
B.     Fungsi dan Tujuan Komunikasi
Komunikasi dilihat dari arti lebih luas, tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta dan ide. Maka fungsinya dalam setiap sistem sosial adalah sebagai berikut:
v  Informasi : penggumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta dan pesan opini dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimenegerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil keputusan secara tepat
v  Sosialisasi (permasyarakatan) : penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif dalam masyarakat
v  Motivasi : menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang untuk menentukan pilihannya dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok  berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar
v  Perdebatan dan diskusi : menyediakan dan slaing menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik, menyediakan bukti-bukti yang relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum agar masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut kepentingan bersama di tingkat nasional dan lokal
v  Pendidikan : pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pementuk watak dan pendidikan ketrampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan
v  Memajukan kebudayaan : penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas horizon seseorang, membangunkan imajinasi dan mendorong kreativitas dan kebutuhan estetikanya
v  Hiburan : penyebarluasan sinyal, symbol, suara dan image dari drama,tari, kesenian, kesusteraan, music, olahraga, permainan dan lain-lain untuk rekreasi, kesenagn kelompok dan individu
v  Integrasi : menyediakan bagi bangsa, kelompok dan individu kesempatan untuk mmperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka dapat saling mengenal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandanagn dan keinginan orang lain.
Adapun tujuan dari komunikasi adalah untuk menyampaikan informasi dan mencari informasi kepada mereka agar apa yang kita sampaikan atau kita minta dapat dimengerti sehingga komunikasi yang kita laksanakan dapat tercapai.
            Pada umumnya komunikasi dapat mempunyai beberapa tujuan antara lain :
v  Supaya yang kita itu dapat dimengerti
v  Memahami oarng lain
v  Supaya gagasan kita dapat diterima oleh orang lain
v  Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu
adi secara singkat dapat dikatakan bahwa komunikasi itu bertujuan : mengharapkan pengertian, dukungan gagasan dan tindakan.[4]
C.    Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikatormenyampaikan pesan kepada komunikannya, sehinggadapat menciptakan suatu persamaan makna antarakomunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi inibertujuan untuk menciptakan komunikasi yag efektif (sesuaidengan tujuan komunikasi pada umumnya).[5]
Proses komunikasitermasuk juga suatu proses penyampaian informasi dari satupihak ke pihak lain dimana seseorang atau beberapa orang,kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan danmenggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungandan orang lain.[6]Proses komunikasi dapat terjadi apabila adainteraksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untukmewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi sikap danperasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahamioleh pihak lain.
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbalyang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidakada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakangerak-gerik badan, dan menunjukkan sikap tertentu sepertitersenyum, mengangkat bahu dan sebagainya.[7]
Proses komunikasi dibagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.[8]
a)    Proses Komunikasi Secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Bahwa bahsa yang paling banyak dipergunakan dalam komunikasi adalah jelas karena hanya bahasalah yang mampu “menertejemahkan” pikiran seseorang kepada orang lain. Apakah itu berbentuk idea, informasi atau opini, baik mengenai hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang, melainkan juga pada waktu yang lalu dan masa yang akandatang.
Kial (gesture) memang dapat “menterjemahkan” pikiran seseorang sehingga terekspresikan secara fisik.Akan tetapi menggapaikan tangan, atau memainkan jari-jemari, atau mengedipkan mata, atau menggerakkan anggota tubuh lainnya hanya dapat mengomunikasikan hal-hal tertentu saja (sangat terbatas).
Demikian pula isyarat dengan menggunakan alat seperti tongtong, bedug, sirene, dan lain-lain serta warna yang mempunyai makna tertentu. Kedua lambing itu amat terbatas kemampuannya dalam mentransmisikan pikiran seseorang kepada orang lain.
Gambar sebagai lambang yang banyak dipergunakan dalam komunikasi memang melebihi kial, isyarat, dan warna dalam hal kemampuan “menerjemahkan” pikiran seseorang, tetapi tetap tidak melebihi bahasa. Buku-buku yang ditulis dengan bahasa sebagai lambang untuk “menertejamahkan” pemikiran tidak mungkin diganti oleh gambar, apalagi oleh lambing-lambang lainnya.
Akan tetapi, demi efektifnya komunikasi, lambing-lambang tersebut sering dipadukan penggunaannya.Dalam kehidupan sehari-hari bukankah hal yang luar biasa apabila kita terlibat dalam komunikasi yang menggunakan bahasa disertai gambar-gambar bewarna.
Bedasarkan pengertian diatas, pikiran atau perasaan seseorang baru akan diketahui oleh dan akanada dampaknya kepada orang lain apabila ditransmisikan dengan menggunakan media “primer” tersebut, yakni lambang-lambang. Dengan perkataan lain, pesan (message) yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan terdiri atas isi (the content) dan lambang (symbol).


b)      Proses Komunikasi secara Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relative jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.
Pada umumnya, kalau kita berbicara di kalangan masyarakat, yang dinamakan media komunikasi itu adalah media kedua sebagaimana diterangkan diatas.Jarang sekali orang menganggap bahasa sebagai media komunikasi. Hal ini disebabkan oleh bahasa sebagai lambing (symbol) beserta isu (content) yakni pikiran atau perasaan yang dibawanya menjadi totalitas pesan (message), yang tampak tak dapat dpisahkan. Tidak seperti media dalam bentuk surat, telepon, radio, dan lain-lainnya yang jelas tidak selalu dipergunakan. Tampaknya seolah-olah orang tak mungkin berkomunikasi tanpa surat, atau telepon, atau televisi, dan sebagainya.
Pentingnya peranan media, yakni media sekunder, dalam proses komunikasi, disebabkan oleh efisiensinya dalam mencapai komunikan. Surat kabar, radio, atau televisi misalnya, merupakan media yang efisien dalam mencapai komunikan dalam jumlah yang amat banyak. Jelas efisien karena, dengan menyiarkan sebuah pesan satu kali saja, sudah dapat tersebar luas kepada khalayak yang begitu banyak jumlahnya, bukan saja jutaan, melainkan puluhan juta, bahkan ratusan juta, seperti misalnya pidato kepala Negara yang disiarkan melalui radio atau televisi.
Karena proses komunikasi sekunder ini merupakan sambungan dari komunikasi primer untuk menembus dimensi ruang dan waktu, maka dalam menata lambing-lambang untuk memformulasikan isi pesan komunikasi, komunikator harus memperhitungkan ciri-ciri atau sifat-sifat media yang akan digunakan. Penentuan media yang akan dipergunakan sebagai hasil pilihandari sekian banyak alternative perlu didasari pertimbangan mengenai siapa komunikan yang akan dituju. Komunikan media surat, poster, atau papan pengumuman akan berbeda dengan komunikan surat kabar, radio, televise, atau film.setiap media memiliki cirri atau sifat tertentu yang hanya efektif dan efisien untuk dipergunakan bagi penyampaian suatu pesan tertentu pula.
Dengan demikian, proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (massmedia) dan media nirmassa atau media nonmassa (non-mass media).[9]

D.    difa4.jpgUnsur-unsur dalam proses komunikasi






Unsur-unsur komunikasi meliputi :
v  Sumber (sender atau encoder)
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok. Misalnya partai, organisasi atau lembaga
v  Pesan (message atau information)
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda.
v  Media
Media yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Dalam komunikasi massa media adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, dimana setiap orang dapat melihat, membaca dan mendengarnya.Media dalam komunikasi massa dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni media cetak dan media elektronik.
v  Penerima (audience atau receiver)
Penerima adalah pihak yang bisa menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih dalam bentuk kelompok, partai atau Negara.
v  Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang.

v  Tanggapan balik (Feedback)
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk dari pada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsure lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep surat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai ketujuan.
v  Lingkungan
Lingkungan atau situasi ialah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu.
Model komunikasi diatas menegaskan factor-faktor kunci  dalam komunikasi efektif. Komunikator harus tahu khalayak mana yang dijadikan sasaran dan tanggapan apa yang diinginkannya. Ia harus terampil dalam menyandi pesan dengan memperhitungkan bagaimana komunikan sasaran biyasanya mengawasandi pesan. Komunikator harus mengirimkan pesan melalui media yang efesien dalam mencapai khalayak sasaran.[10]
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam proses komunikasi :
a.    Tahap proses komunikasi
Menurut Cutlip dan Center komunikasi yang efekti harus dilaksanakan dengan melalui 4 tahap, yaitu :
Ø  Fact Finding
Fact Findingadalah menncari mengumpulkan fakta dan data sebelum seseorang melakukan kegiatan komunikasi. Untuk berbicara didepan masyarakat perlu dicari fakta dan data tentang masyarakat tersebut keinginannya, komposisinya dan seterusnya
Ø  Planning
Planning yaitu dari fakta dan data dibuat suatu rencana tentabg apa yang akan dikemukakan dan bagaimana mengemukakannya.
Ø  Communicating
Communicating yaitu setelah planning disusun maka tahap selanjutnya adalah berkomunikasi.
Ø  Evaluation
Evaluation yaitu penilaian dan menganalisa kembali untuk setiap kali, hasil komunikasi tersubut.Hal ini diperlukan untuk dijadikan bahan bagi perencanaan selanjutnya.
b.    Prosedur mencapai efek yang dikehendaki. Lebih jelas adalah sebagai berikut :
v  Attention (perhatian)
v  Interest (rasa tertarik/kepentinga)
v  Desire (keinginan)
v  Decision (keputusan)
v  Action (tindakan)[11]

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Komunikasi merupakan proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikatormenyampaikan pesan kepada komunikannya, sehinggadapat menciptakan suatu persamaan makna antarakomunikan dengan komunikatornya.Proses komunikasi dibagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder. Tujuan dari komunikasi adalah untuk menyampaikan informasi dan mencari informasi kepada mereka agar apa yang kita sampaikan atau kita minta dapat dimengerti sehingga komunikasi yang kita laksanakan dapat tercapai. Unsur-unsur komunikasi meliputi : sumber, pesan, media, penerima, pengaruh, tanggapan balik dan lingkungan.
B.     Saran
            Dalam pembuatan makalah tentang Proses Komunikasi yang mencangkup pengertian dari komunikasi,  Proses komunikasi, dan unsur-unsur  komunikasi serta adanya tahap-tahap dalam proses komunikasi ini tentu masih belum sempurna. Penyusun mengharapkan masukan dan kritik yang membangun. Penyusun dan pembaca haruslah berfikir kritis atas ilmu-ilmu yang didapat, termasuk pengertian komunikasi, proses komunikasi, dan unsur-unsur proses komunikasi serta tahap-tahap dalam proses komunikasi. Berfikir kritis yang penyusun maksud haruslah mempunyai dasar dalam berargumentasi dan tidak untuk menjatuhkan satu dengan yang lain.


DAFTAR PUSTAKA

apriliana-semester3.blogspot.com/2012/04/proses-komunikasi.html?m=l, Diakses pada tanggal 16 November 2013
Canggara, H. Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, (PT RajaGrafindo Persada, 2004) hal.17-27

Effendi, Prof. Drs. Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, (PT REMAJA ROSDAKARYA, 1984)hal. 11-19
http://www.google.co.id/#hl=id&sugexp=frgbld_nf=l&cp=l4&gs_id=lh&xhr=t&q=proses+komunikasi, Diakses pada tanggal 16 November 2013
Rudy, Teuku, Komunikasi Dan Hubungan Masyarakat Internasional, (Bandung, PT Refika Ditama, 2005)hal. 1-4
Widjaja, AW, Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta, Bumi Aksara, 1993)hal. 11-22
www.kuliahkomunikasi.com, Diakses pada tanggal 16 November 2013


[1]Drs. A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta : Bumi Aksara, 1993), hal 8.
[2]Prof. Dr. H. HafiedCanggara, Msc, Pengantar Ilmu Komunikasi, (PT RajaGrafindo Persada, 2004) hal. 17
[3]Prof. Dr. H. Hafied  Cangara, Msc., Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hal 17-19
[4]Drs. A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta : Bumi Aksara, 1993), hal 9-11.
[5]http://www.google.co.id/#hl=id&sugexp=frgbld_nf=l&cp=l4&gs_id=lh&xhr=t&q=proses+komunikasi
[6]www.kuliahkomunikasi.com
[7]apriliana-semester3.blogspot.com/2012/04/proses-komunikasi.html?m=l
[8]Prof. Drs. Onong UchjanaEffendi,, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, (PT REMAJA ROSDAKARYA, 1984) hal.11
[9]Prof. Drs. Onong UchjanaEffendi, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek, (PT REMAJA ROSDAKARYA, 1984) hal.18
[10]TeukuRudy, Komunikasi Dan Hubungan Masyarakat Internasional, (Bandung, PT Refika Ditama, 2005)hal.2

[11]AW.Widjaja, Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta, Bumi Aksara, 1993)hal. 21-22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar