Rabu, 14 Mei 2014

Pengantar Advertising : Analisis Iklan Rokok Djarum 76 (Wani piro)

Analisis Iklan
IKLAN ROKOK DJARUM 76 (WANI PIRO?)
Saya sebagai masyarakat penikmat sosmed  terutama televisi yang menyediakan berbagai informasi, talk show, hiburan, dan lain-lain. Menonton acara ditelevisi tidak bisa lepas dari iklan. Iklan sebagai faktor utama yang menjadi pemasok ekonomi dalam acara tv. memang bukan hal yang menyenangkan menonton iklan ketika sedang melihat acara kesukaan. Namun terkadang juga bosan apabila acara yang kita tonton tanpa adanya iklan. Layaknya sayur  tanpa garam.
Beberapa tahun yang lalu, dalam masyarakat Indonesia sendiri baik dalam dunia sosmed ataupun kehidupan sehari-hari lagi populer-populernya kata "Wani Piro?". Dan pengguna kata Wani Piro? ini sangat banyak. 
Berdasarkan kasus iklan Djarum 76 dengan kata Wani Pironya ini, iklan tersebut lebih fokus terhadap iklannya dan  dari pada produknya. Dalam hal ini perlu dikaji tentang cara penyampaian iklan, tujuan iklan, dan pengaruh iklan terhadap masyarakat. salah satu faktor penting untuk melakukan penjualan, penawaran, atau pemberitahuan informasi. Komponen iklan yang pertama adalah Mendorong dan Membujuk.
Untuk yang pertama cara penyampaian iklan ini kepada publik melalui media sosmed dan iklan cetak. Tujuan cara penyampain iklan kepada publik salah satunya untuk diingat iklannya atau produknya. Dan untuk iklan Djarum 76 ini lebih menekankan terhadap iklannya dari pada produknya, sehingga  masyarakat pada umumnya terkadang hanya tahu iklannya saja bukan produknya. Dan sering kali jika masyarakat ditanya tentang iklan produk "Wani Piro?" banyak yang salah menyebut produk yang menggunakan kata itu. Namun, secara umum setiap iklan punya tujuan akhir agar produknya dibeli. Disinilah pentingnya kata-kata yang harus digunakan dalam iklan. Karena dengan kata-kata yang singkat padat dan jelas masyarakat lebih mudah untuk mengingat iklan dan produk tersebut. Untuk itulah kadang pengiklan punya tujuan agar iklannya diingat  dan dengan ikan ini masyarakat penikmat iklan akan mengaitkan dengan produknya.
Namun, masalshnya untuk ikla djarum 76 ini mengalami problem antara ingat terhadap ikan dan ingat terhadap produk terlalu jauh, sehingga menuntut konsumen bekerja keras untuk mengingat produknya.  Kebanyakan orang lebih menyukai iklannya, mengingatnya, tapi begitu ditanya produknya apa, mereka lupa.
Kedua, tujuan iklan Djarum 76 sam dengan iklan lainnya, yaitu iklannya diingat dan produknya dibeli. Ketiga  adalah pengaruh iklan Djarum 76 terhadap masyarakat, pengiklan yang membuat iklan yang cukup kreatif ini memadukan unsur lucu yang ketika itu sedang maraknya kasus korupsi gayus dan dimanfaat kan pengika untuk embuat ikan tentang korupsi. Dan penggunaan kata “Wani Piro-lah” yang menjadi tujuan utama pengiklan agar konsumen mudah  mengingat iklan dan produknya. Kata wani piro yang digunakan yang produk Djarum 76 secara singkat langsung menjadi tranding topic dikalangan masyarakat. Sehingga konsumen mempunyai daya tarik tersendiri untuk menikmati produk tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar