Kamis, 15 Mei 2014

Perilaku Spontan, Scripted, dan Contrived



                                                                      BAB I
PENDAHULUAN
1.                  Latar Belakang
 Komunikasi selalu digunakan dan mempunyai peran yang penting dalam segala aspek kehidupan manusia. Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Setiap saat manusia berpikir, bertindak dan belajar menggunakan komunikasi. Kegiatan komunikasi dilakukan dalam berbagai macam situasi, yaitu intra pribadi, antarpribadi, kelompok dan massa. Hal ini dapat diartikan bahwa komunikasi dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak disadari adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Selain itu komunikasi diartikan pula sebagai hubungan atau kegiatan-kegiatan yng ada kaitannya dengan masalah hubungan. Atau dapat diartikan bahwa komunikasi adalah saling menukar pikiran atau pendapat.
2.                  Rumusan Makalah
a.       Apa pengertian dari Bentuk-bentuk perilaku Komunikasi?
b.      Jelaskan contoh-contoh bentuk perilaku komunikasi ?
3.                  Tujuan Makalah
a.       Untuk mengetahui pengertian dari bentuk-bentuk perilaku komunikasi.
b.      Untuk mengetahui contoh-contoh bentuk perilaku komunikasi.
 
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bentuk Perilaku Komunikasi dan Contohnya
Ketika berkomunikasi dengan sesamanya umumnya ia harus mempertimbangkan secara pasti setiap perlakunya sendiri. Ia dapat mengatakan apa saja yang ada dalam benaknya, kemudian mewujudkannya baik dalam perilaku yang disebut spontan, scripted, dan contrived. Cara yang dipilihnya juga sangat tergantung pada tujuan hubungandiantara mereka, sehingga perilaku itu menggambarkan harapan-harapannya akan tercapai ataupun tidak. Mengapa ketiga cara ini mempengaruhi seseorang? Semuanya disebabkan laku karena dikuasai oleh perasaannya, pada waktu yang lain perilaku seseorang didorong oleh sikap dan pandangannya yang rasional.[1]
Bentuk perilaku yang pertama adalah yang bersifat Spontan. Perilaku seperti ini dalam suatu komunikasi antar pribadi dilakukan secara tiba-tiba, serta merta untuk menjawab sesuatu rangsangan dari luar tanpa terpikir lebih dahulu. Dalam hal demikian maka reaksi dari emosi yang penting. Misalnya seorang Ambon bertemu dengan kawannya, kemudian menyapanya dengan satu kata : maki, atau seorang Batak langsung berteriak horas, atau jika anda bertemu dengan teman karib anda dan anda mengatakan : joe, kurang ajar lu!. Perilaku yang digambarkan seperti ini merupakan reflex dari hati seseorang, reaksi dari pesan yang dikuasai seluruhnya atau sebagian besarnya oleh emosi bukan karena rasio.[2]
Bentuk perilaku yang kedua adalah yang bersifat Scripted. Reaksi dari emosi terhadap pesan yang diterima jika pada taraf yang terus menerus membangkitkan suatu kebiasaan anda untuk belajar, dan akhirnya perilaku ini dilakukan karena dorongan faktor kebiasaan.[3] Anda tidak sadar, karena dekat dan selalu bergaul dengan orang Ambon, atau Batak, atau juga Timor Leste maka setiap kali anda bertemu dengan teman dekat anda menyapanya dengan satu kata, maki, busyet kurang ajar lu, brengsek!. Perilaku ini pun muncul dalam bentuk verbal dan nonverbal yang lain. Karena terbiasa menghadapi masyarakat Sunda, maka anda tidak mungkin berjabat tangan sebagaimana layaknya, kecuali dengan dua tangan yang harus dikatup dan bersalaman pada ujung jari saja. Atau ketika anda harus bertemu denga seseorang di pulau Roti NTT anda terbiasa harus mencium hidung, dan pipi kiri dan kanan. Atau mungkin karena pangkat militer anda lebih rendah maka setiap anda bertemu dengan perwira yang lebih tinggi pangkatnya anda bersikap : hormat!. Contoh-contoh ini menggambarkan bagaimana cara berperilaku scripted itu diadakan oleh setiap orang hanya karena orang itu mempelajarinya terus menerus dan menjadi biasa.
Dalam komunikasi antar pribadi yang bersifat verbal pun perilaku scripted itu nampak. Misalnya seorang pengarang ceritera kriminal terkenal Agatha Christie.[4] Anda bisa membaca ceritera yang dilukiskan Agatha, bagaimana ia memilih kata dan membuat kalimat secara tepat untuk melukiskan suasana terjadinya kejahatan sehingga membuat bulu roma berdiri, anda merasa ngeri. Agatha, karena terbiasa membuat ceritera kriminal lalu ia sudah tahu perilaku scripted mana yang harus dibuatnya.
Bentuk ketiga dari perilaku komunikasi antar pribadi adalah perilaku Contrived. Perilaku ini merupakan perilaku yang sebagian besar didasarkan pada pertimbangan kognitif. Jadi seseorang berperilaku karena ia berpendapat, atau percaya bahwa apa yang dilakukan benar-benar rasional, masuk akal sesuai dengan pikiran, pendapat dan kepercayaan dan keyakinannya. Sebagai contoh misalnya pada saat seseorang mengambil suatu keputusan, maka ia harus lebih dahulu mempertimbangkan secara seksama, memilih dan memilih alternatip untung dan ruginya, dan keputusan akhirnya diambil. Perilaku seperti ini dikuasai oleh motif kognitif seseorang, ia sangat dipengaruhi oleh sikap rasionalnya.[5]

                                                                          BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Komunikasi merupakan dasar dari seluruh interaksi manusia. Karena tanpa komunikasi, interaksi antarmanusia, baik secara perorangan, kelompok, maupun organisasi tidak mungkin terjadi. Sebagian besar kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh manusia berlangsung dalam situasi atau tingkatan komunikasi antarpribadi. Secara teoritis, komunikasi antarpribadi oleh Joseph A. Devito (1989) diartikan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. sedang bercakap-cakap. Tingkatan komunikasi antarpribadi dapat ditemui dalam konteks kehidupan dua orang, keluarga, kelompok maupun organisasi. Komunikasi antarpribadi mempunyai banyak manfaat. Melalui komunikasi antarpribadi seorang individu dapat mengenal diri sendiri dan orang lain, menjalin hubungan yang lebih bermakna atau menjalin persahabatan dan mendapatkan jodohnya, membantu menyelesaikan persoalan yang dialami oleh individu yang lain dan dapat mengubah nilai-nilai dan sikap hidup orang lain.
B.     Saran
Dalam pembuatan makalah tentang Perilaku Spontan, Scripted, dan Contrived yang mencangkup pengertian bentuk perilaku komunikasi antar pribadi beserta contohnya ini tentu masih belum sempurna. Penyusun mengharapkan masukan dan kritik yang membangun. Penyusun dan pembaca haruslah berfikir kritis atas ilmu-ilmu yang didapat, termasuk pengertian komunikasi, proses komunikasi, dan unsur-unsur proses komunikasi serta tahap-tahap dalam proses komunikasi. Berfikir kritis yang penyusun maksud haruslah mempunyai dasar dalam berargumentasi dan tidak untuk menjatuhkan satu dengan yang lain.



DAFTAR PUSTAKA
http://yunitapujimt.blogspot.com/2012/03/komunikasi-antar-pribadi.html?m=1 Diakses pada tanggal 12 April 2014
http://wulanbelajar.blogspot.com/2011/10/komunikasi-interpersonal.html?m=1, Diakses pada tanggal 12 April 2014
Liliweri Alu, Komunikasi Antar Pribadi, (Bandung : Citra Aditya Bakti, 1997)




[1] http://wulanbelajar.blogspot.com/2011/10/komunikasi-interpersonal.html?m=1, Diakses pada tanggal 12 April 2014
[2] http://yunitapujimt.blogspot.com/2012/03/komunikasi-antar-pribadi.html?m=1 Diakses pada tanggal 12 April 2014
[3] Alu liliweri, Komunikasi Antar Pribadi, (Bandung : Citra Aditya Bakti, 1997), hlm.34
[4] Alu liliweri, Komunikasi Antar Pribadi, (Bandung : Citra Aditya Bakti, 1997), hlm.36
[5] Ibid., hlm. 36

Tidak ada komentar:

Posting Komentar